JEURAM - Aksi kekerasan seksual menimpa gadis malang--sebut saja Tari (15), warga Nagan Raya. Sabtu (17/9) jelang tengah mlam atau sekitar pukul 22.30 WIB, Tari digagahi secara paksa oleh Faisal (22) seorang mahasiswa, warga Dusun Leupee, Kecamatan Kuala Pesisir, Kabupaten Nagan Raya, setelah berlagak memberikan pertolongan pada gadis itu, karena bensin sepmornya habis di perjalanan.
Tari mengalami kekerasan seksual di sebuah rumah kosong, sejenak sukses digelandang oleh pelaku ke rumah itu. Bukan hanya mengalami kekerasan seksual, Tari juga menjadi korban perampokan, oleh Faisal. Walhasil Tari kini dilanda trauma berat.
Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan, sebelum aksi tak bermoral itu terjadi, Tari (15) bersama temannya Tika (bukan nama sebenarnya-red) hendak pulang ke kediaman mereka di Kecamatan Kuala Pesisir yang meluncur dari Desa Suak Bilie, Kecamatan Suka Makmue.
Setiba di Dusun Leupee, Desa Simpang Peuet, Kecamatan Kuala yang berada di lintasan Meulaboh-Jeuram itu, kendaraan mereka kehabisan bahan bakar.
Tak mau ambil risiko, Tika yang lebih dewasa usianya dari Tari berinisiatif mencari BBM sambil berjalan kaki sambil meninggalkan Tari seorang diri bersama sepeda motor mereka dipinggir jalan.
Di saat yang hampir bersamaan, tiba-tiba pelaku Faisal datang dan langsung menghampiri korban guna menanyakan keberadaan Tari yang berada di pinggir jalan. Dengan dalih berusaha membantu mencari BBM bensin, Faisal berusaha mengajak korban untuk membeli minyak karena sudah larut malam.
Namun bukannya menuju ke pasar atau SPBU terdekat, Faisal malah memboyong Tari ke sebuah rumah kosong di desa setempat. Bahkan saat Tari berusaha kabur, pelaku langsung membekap dan mengancam korban sehingga korban merasa trauma. Faisal akhirnya berhasil melampiaskan aksi seks kriminalnya terhadap korban.
Tak hanya itu, usai melampiaskan syahwat haramnya, Faisal juga merampas kalung putih milik korban sambil mengancam bahwa kalung tersebut akan dijadikan mahar, untuk melamar korban.
Tari yang tak terima dengan perlakuan itu berusaha menjerit dan meminta pertolongan, sejumlah warga yang mendengar teriakan langsung berupaya mendatangi lokasi dan mencari tahu penyebabnya.
Mengetahui ada seorang warga yang melakukan tindakan perkosaan, warga yang marah langsung mengamuk dan emosi. Beruntung aksi itu segera dilaporkan ke polisi guna mengamankan pelaku. Sedangkan korban Tari pasca aksi pemerkosaan itu langsung dilarikan ke RSUD Nagan Raya di Ujong Fatihah guna mendapatkan perawatan secara medis, sekaligus dilakukan Visum et Repertum untuk keperluan penyelidikan.
Kapolres Nagan Raya AKBP Heri Heriandi melalui Kapolsek Kuala, AKP Sofyan yang ditanyai, Minggu (18/9) kemarin mengaku telah menangani kasus tersebut sekaligus melakukan penahanan terhadap Faisal, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perkosaan.
Menurut AKP Sofyan, aksi pemerkosaan yang dilakukan pelaku yang tercatat sebagai mahasiswa itu kini masih didalami oleh polisi. Karena kasus tersebut merupakan tindakan pelanggaran hukum yang sangat berat, apalagi setelah memerkosa korbannya, pelaku juga mengancam korban sehingga membuat korban semakin trauma.
Bahkan hingga kini, katanya, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum et repertum korban dari pihak rumah sakit. “Pelaku pemerkosaan ini telah memenuhi unsur untuk ditindak secara hukum, namun penyebab mengapa pelaku melakukan pemerkosaan ini sejauh ini masih dilakukan penyelidikan,” pungkas AKP Sofyan.
Tari mengalami kekerasan seksual di sebuah rumah kosong, sejenak sukses digelandang oleh pelaku ke rumah itu. Bukan hanya mengalami kekerasan seksual, Tari juga menjadi korban perampokan, oleh Faisal. Walhasil Tari kini dilanda trauma berat.
Berdasarkan informasi yang berhasil dikumpulkan, sebelum aksi tak bermoral itu terjadi, Tari (15) bersama temannya Tika (bukan nama sebenarnya-red) hendak pulang ke kediaman mereka di Kecamatan Kuala Pesisir yang meluncur dari Desa Suak Bilie, Kecamatan Suka Makmue.
Setiba di Dusun Leupee, Desa Simpang Peuet, Kecamatan Kuala yang berada di lintasan Meulaboh-Jeuram itu, kendaraan mereka kehabisan bahan bakar.
Tak mau ambil risiko, Tika yang lebih dewasa usianya dari Tari berinisiatif mencari BBM sambil berjalan kaki sambil meninggalkan Tari seorang diri bersama sepeda motor mereka dipinggir jalan.
Di saat yang hampir bersamaan, tiba-tiba pelaku Faisal datang dan langsung menghampiri korban guna menanyakan keberadaan Tari yang berada di pinggir jalan. Dengan dalih berusaha membantu mencari BBM bensin, Faisal berusaha mengajak korban untuk membeli minyak karena sudah larut malam.
Namun bukannya menuju ke pasar atau SPBU terdekat, Faisal malah memboyong Tari ke sebuah rumah kosong di desa setempat. Bahkan saat Tari berusaha kabur, pelaku langsung membekap dan mengancam korban sehingga korban merasa trauma. Faisal akhirnya berhasil melampiaskan aksi seks kriminalnya terhadap korban.
Tak hanya itu, usai melampiaskan syahwat haramnya, Faisal juga merampas kalung putih milik korban sambil mengancam bahwa kalung tersebut akan dijadikan mahar, untuk melamar korban.
Tari yang tak terima dengan perlakuan itu berusaha menjerit dan meminta pertolongan, sejumlah warga yang mendengar teriakan langsung berupaya mendatangi lokasi dan mencari tahu penyebabnya.
Mengetahui ada seorang warga yang melakukan tindakan perkosaan, warga yang marah langsung mengamuk dan emosi. Beruntung aksi itu segera dilaporkan ke polisi guna mengamankan pelaku. Sedangkan korban Tari pasca aksi pemerkosaan itu langsung dilarikan ke RSUD Nagan Raya di Ujong Fatihah guna mendapatkan perawatan secara medis, sekaligus dilakukan Visum et Repertum untuk keperluan penyelidikan.
Kapolres Nagan Raya AKBP Heri Heriandi melalui Kapolsek Kuala, AKP Sofyan yang ditanyai, Minggu (18/9) kemarin mengaku telah menangani kasus tersebut sekaligus melakukan penahanan terhadap Faisal, yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus perkosaan.
Menurut AKP Sofyan, aksi pemerkosaan yang dilakukan pelaku yang tercatat sebagai mahasiswa itu kini masih didalami oleh polisi. Karena kasus tersebut merupakan tindakan pelanggaran hukum yang sangat berat, apalagi setelah memerkosa korbannya, pelaku juga mengancam korban sehingga membuat korban semakin trauma.
Bahkan hingga kini, katanya, pihak kepolisian masih menunggu hasil visum et repertum korban dari pihak rumah sakit. “Pelaku pemerkosaan ini telah memenuhi unsur untuk ditindak secara hukum, namun penyebab mengapa pelaku melakukan pemerkosaan ini sejauh ini masih dilakukan penyelidikan,” pungkas AKP Sofyan.
No comments:
Post a Comment